...

Ketahui Spin Off Dan Perbedaan Antara Split Off

Morena-pulsa.com, Magetan – Ketahui Spin Off Dan Perbedaan Antara Split Off

#Ketahui #Spin #Dan #Perbedaan #Antara #Split

Dalam dunia bisnis, praktik spin off dan split off cukup umum. Apa perbedaan antara keduanya?

Perkembangan perusahaan dalam dunia bisnis dapat terjadi dengan berbagai cara. Dimulai dengan ekspansi bisnis, memasuki pasar baru, merger, atau pemisahan bisnis.

Dengan kata lain penyatuan dua entitas bisnis disebut merger, akuisisi satu bisnis oleh bisnis lain disebut akuisisi, sedangkan pemisahan anak perusahaan dari induk perusahaan disebut spin off.

Untuk lebih memahami tentang spin off dalam suatu perusahaan dan perbedaannya dengan split off, simak artikel ini sampai selesai ya.

Baca Juga: Anggaran Dasar Perusahaan: Manfaat dan Cara Menyusunnya

Pengertian Spin Off Perusahaan

(Foto pemisahan perusahaan. Sumber: Freepik.com)

Dilansir dari Investopedia, spin off yakni kondisi di mana sebuah perusahaan membuat entitas baru dengan menjual atau mendistribusikan saham baru dari bisnis yang sudah ada, atau biasa disebut dengan divestasi.

Definisi lain menurut Corporate Finance Institute, spin off yakni strategi operasional yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk membuat anak perusahaan baru dari perusahaan induknya.

Kondisi ini terjadi ketika perusahaan induk memisahkan sebagian dari operasi bisnisnya menjadi entitas baru dan mendistribusikan saham bisnis baru tersebut kepada pemegang saham utama yang ada.

Perusahaan baru akan mengakuisisi aset, karyawan atau lini produk dan teknologi yang ada dari perusahaan induk.

Harapannya, perusahaan baru ini akan memiliki valuasi yang lebih tinggi sebagai perusahaan independen dibandingkan posisi sebelumnya sebagai bagian dari perusahaan induk.

Sebagai catatan, spin off tidak menghilangkan keberadaan perusahaan induknya dan perusahaan baru dapat berdiri sendiri tanpa menjadi anak perusahaan induknya.

Baca juga: Apa itu 3E? Pahami 5 Manfaat Bagi Perusahaan

Tujuan Spin Off Perusahaan

(Gambar kolaborasi perusahaan. Sumber: Freepik.com)

Bagi perusahaan induk, tujuan utama spin off yakni sebagai upaya restrukturisasi.

Sebagai bagian dari strategi bisnis, perusahaan terkadang perlu membuat entitas baru untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan itu sendiri.

Perusahaan induk membuat entitas baru karena dua alasan. Pertama, alokasi modal usaha agar lebih efisien bagi perusahaan baru.

Kedua, meningkatkan pendapatan melalui perusahaan baru yang lebih makmur.

Sebaliknya bagi perusahaan baru, spin off akan sangat menguntungkan.

Ada kalanya di perusahaan besar, ada departemen bisnis yang kurang optimal.

Hal ini karena semua kebijakan bisnis dikendalikan oleh perusahaan induk.

Begitu pemisahan terjadi, perusahaan baru akan memiliki kendali penuh atas lini bisnisnya karena kendala bisnis menjadi lebih fokus.

Dengan begitu, bisnis baru bisa berinovasi lebih leluasa dan menguntungkan.

Baca Juga: Restrukturisasi Perusahaan: Tujuan dan Jenisnya

Tahapan Spin Off Perusahaan

(Gambar tahapan spin off. Sumber: Freepik.com)

Sebagai informasi, perusahaan spin off diatur dalam dua undang-undang, yakni UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Berikut beberapa tahapan spin off perusahaan:

1. Persiapan

Spin off bukanlah proses yang sederhana. Pasalnya, pembentukan perusahaan baru membutuhkan proses yang sangat panjang.

Mendirikan perusahaan (PT) dari nol saja membutuhkan persiapan dan izin yang panjang, apalagi membangun perusahaan baru dari sumber daya yang ada.

Untuk persiapan awal, perusahaan harus membuat rencana pemisahan. Draf tersebut dapat dipublikasikan di surat kabar sehingga dapat dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan lainnya.

Sebelum pemisahan, perlu diadakan RUPS untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham.

Apabila ada pemegang saham yang keberatan dengan rencana pemisahan perseroan, maka harus diselesaikan paling lambat 14 hari setelah pengumuman RUPS.

Sampai perbedaan pendapat diselesaikan, tidak ada pemisahan yang dapat terjadi.

2. Pelaksanaan RUPS

RUPS diselenggarakan untuk mengambil keputusan akhir atas rencana spin off. Oleh karena itu, RUPS harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya tiga perempat dari seluruh pemegang saham.

Jika tidak terpenuhi, keputusan diambil dengan pemungutan suara. Jika upaya ini tidak berhasil, spin off tidak dapat dilakukan.

Baca Juga: Rekomendasi Nama Perusahaan yang Bagus dan Simpel

3. Proses Spin Off

Jika rencana spin off disetujui maka proses pemisahan perusahaan dapat dilakukan.

Perusahaan baru dengan status PT juga dapat didirikan sambil berbagi sebagian aset dan sumber daya dari perusahaan induk.

4. Konfirmasi Spin Off

Keputusan pemisahan harus ditetapkan oleh notaris sehingga pada akhirnya dapat memperoleh legalitas sebagai perusahaan baru.

Bentuk pengesahan berupa akta pemisahan yang menjelaskan bahwa perseroan baru dan pengalihan harta yakni sah di mata hukum.

Baca Juga: Inilah 4 Strategi Defensif Marketing Untuk Mempertahankan Posisi Perusahaan di Pasar

Perbedaan antara Spin Off dan Split Off

(Gambar panggung spin off. Sumber: Freepik.com)

Pada dasarnya pemisahan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu spin off dan split off.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, spin off sebenarnya merupakan bentuk pemisahan korporasi yang tidak sehat, artinya perusahaan baru tersebut masih terikat dengan perusahaan induknya.

Misalnya, PT ABC memisahkan divisi bisnisnya dan mendirikan PT CDA serta mengalokasikan sebagian asetnya ke perusahaan baru ini.

Secara hukum, aset dan saham PT CDA masih menjadi bagian dari PT ABC sehingga perusahaan tersebut berada dalam ekosistem bisnis yang sama.

Sedangkan pemisahan murni dilakukan untuk membubarkan perusahaan yang sudah ada.

Misalnya, PT ABC memiliki beberapa aset dan mendirikan dua perusahaan baru, yaitu PT CDA dan PT XYZ.

Kedua perusahaan baru tersebut mengakuisisi aset dari PT ABC untuk operasional bisnis mereka. Dengan begitu, PT ABC tidak lagi memiliki aset atau kepemilikan di PT CDA dan XYZ.

Kedua perusahaan baru ini juga berdiri sendiri dan tidak terikat satu sama lain.

Baca Juga: Indikator Traksi Perusahaan Startup dan Cara Merawatnya

Kelebihan dan Kekurangan Spin Off

(Gambar untung rugi berputar. Sumber: Freepik.com)

Melansir dari The Balance, perusahaan spin-off bagus untuk meningkatkan fokus manajemen dan mengurangi risiko utang.

Hal ini dikarenakan perusahaan dapat fokus pada lini bisnis intinya dengan mengalihkan sebagian fokus bisnisnya melalui pembentukan perusahaan baru.

Dengan berdirinya perusahaan baru, tercipta kemandirian finansial tersendiri dan perusahaan baru tersebut dapat berusaha mengelola keuangannya sendiri dengan cara yang lebih baik.

Dengan begitu, pengalokasian dana dapat dilakukan dengan lebih efisien dan biaya overhead dapat dikurangi. Spin off juga berpotensi meningkatkan kinerja perseroan.

Selain itu, investor spin-off juga dapat meningkatkan valuasi sahamnya. Hal ini karena investor memiliki kesempatan untuk mengakuisisi saham dari perusahaan yang baru berdiri.

Di sisi lain, spin off juga berpotensi membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Pasalnya, proses spin off membutuhkan banyak perizinan hingga PT berdiri.

Selain itu, pemisahan perusahaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi karyawan. Ini karena selalu ada kemungkinan efisiensi tenaga kerja akibat restrukturisasi.

Demikian penjelasan mengenai spin-off perusahaan dan perbedaannya dengan split-off yang perlu Anda ketahui.

[ad_2]
source