...

Uang Fiat: Pengertian, Sejarah, Kelebihan, dan Kelemahan

Morena-pulsa.com, Magetan – Uang Fiat: Pengertian, Sejarah, Kelebihan, dan Kelemahan

#Uang #Fiat #Pengertian #Sejarah #Kelebihan #dan #Kelemahan

Uang fiat yakni uang kertas dan logam yang kita gunakan setiap hari. Ini untuk pengembangan komunitas!

Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, mata uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni Rupiah.

Uang rupiah termasuk dalam jenis fiat money yang terdiri dari uang kertas dan koin. Uang kertas dan logam terbuat dari bahan yang mengandung unsur keamanan dan tahan lama.

Jadi, fiat money yakni jenis alat pembayaran yang paling sering kita gunakan. Selain menggunakan giro atau uang kripto.

Lantas, bagaimana sejarah dan perkembangan fiat money di Indonesia? Like artikel ini sampai habis, yuk!

Baca Juga: Deskripsi Pekerjaan Manajer Keuangan dan Kisaran Gaji

Definisi Uang Fiat

(Gambar uang kertas rupiah. Sumber: Unsplash.com)

Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, fiat money atau uang fiat yakni uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan tidak dibekukan oleh barang fisik, seperti emas atau perak.

Dilansir dari Investopedia, nilai fiat money didasarkan pada hubungan permintaan dan penawaran serta kestabilan pemerintah sebagai penerbit uang.

Sebagai informasi, terkait komoditas seperti emas dan perak, dikenal juga dengan istilah uang komoditas.

Sebuah spin-off dari CFI, uang komoditas terbuat dari logam mulia seperti emas dan perak. Sehingga nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan harga barang.

Uang fiat memiliki nilai karena pemerintah atau otoritas telah menyepakati nilainya.

Misalnya pemerintah dapat mencetak dan mengedarkan uang kertas yang nilai nominalnya dapat disepakati dan ditentukan, misalnya Rp. 50.000 denominasi.

Oleh karena itu, tingkat konversi uang fiat dapat bervariasi di beberapa negara. Tergantung stabilitas perekonomian dan pemerintahan negara yang bersangkutan.

Sebaliknya, mata uang komoditas seperti emas atau perak biasanya memiliki nilai yang lebih stabil dan berlaku di banyak negara.

Baca Juga : Administrasi Keuangan, Ketahui Cara Kerja dan Kegunaannya

Sejarah Uang Fiat

(Gambar dengan uang di tangan. Sumber: Pixabay.com)

Uang fiat berasal dari Cina daratan pada abad ke-10, tepatnya pada Dinasti Yuan, Tang, Song, dan Ming. Selama Dinasti Tang, ada permintaan tinggi untuk koin yang melebihi pasokan logam mulia dari mana mereka dibuat.

Karena keterbatasan bahan untuk membuat koin, orang akhirnya beralih ke lembaran kertas yang digunakan sebagai nota kredit.

Sejak saat itu, masyarakat terbiasa menggunakan uang kertas sebagai alat pembayaran karena sulitnya mendapatkan koin.

Selama Dinasti Song, perkembangan bisnis dipercepat terutama di wilayah Sichuan. Karena itu, China mengalami kekurangan koin.

Dalam kondisi mendesak, para pedagang akhirnya mengeluarkan nota pribadi dengan menggunakan kertas yang dilindungi oleh cadangan moneter.

Ini dianggap sebagai metode pembayaran mata uang resmi pertama.

Selama Dinasti Yuan, uang kertas yakni satu-satunya alat pembayaran yang sah. Penerbitan dan peredaran uang kertas diserahkan kepada Dinasti Ming.

Mata uang ini kemudian menyebar ke negara-negara lain di dunia dan mulai digunakan di negara-negara barat pada abad ke-18.

Pada abad ke-20, Presiden AS Richard Nixon menyetujui undang-undang yang membatalkan konversi dolar menjadi emas.

Langkah ini diambil untuk menghentikan konversi uang kertas menjadi perak atau emas, serta mempertahankan penggunaan uang fiat di masyarakat.

Baca Juga : Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Pasar Keuangan

Sejarah Republik Indonesia (ORI)

(Gambar uang kertas rupiah. Sumber: Freepik.com)

Tahukah kamu? Pada tanggal 1 Oktober 1945, Pemerintah Indonesia menetapkan mata uang bersama di wilayah Indonesia yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang Hindia Belanda dan mata uang Jepang.

Pada tanggal 2 Oktober 1945, pemerintah menetapkan bahwa mata uang NICA sudah tidak berlaku lagi di Indonesia.

Selanjutnya pada tanggal 3 Oktober 1945 Deklarasi Pemerintah Republik Indonesia menetapkan bahwa Indonesia memiliki empat mata uang yang sah.

Keempat mata uang tersebut yakni De Javasche Bank, De Japansche Regeering, Dai Nippon Emission, dan Dai Nippon Teikoku Seibu.

Menteri Keuangan AA Maramis membentuk Panitia Penyelenggara Pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia pada 7 November 1945.

Sejak tahun 1946 Oeang Republik Indonesia mulai mencetak dalam jumlah yang sangat terbatas akibat perang.

Pada tanggal 1 Juli 1953, Bank Indonesia lahir untuk mengambil alih peran De Javasche Bank sebagai bank sentral.

Setelah BI ada, ada dua mata uang yang berlaku, yaitu mata uang yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan dan mata uang yang dikeluarkan oleh BI.

Bank Indonesia memperoleh hak tunggal untuk mencetak dan mengeluarkan uang kertas dan uang logam sesuai dengan Undang-Undang BI Nomor 13 Tahun 1968 untuk keseragaman dan efisiensi.

Baca Juga: Daftar 10 Bank paling besar di Indonesia Berdasarkan Nilai Aset

Bagaimana Uang Fiat Bekerja

(Gambar uang kertas. Sumber: SIRCLO Photo Stock)

Tidak seperti uang komoditas, uang fiat tidak didukung oleh komoditas apa pun. Nilai tersebut dipegang oleh pemegangnya berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Misalnya, kami percaya bahwa tagihan biaya Rp. 50.000 seperti yang tertera dengan nilai nominal tersebut dan ditentukan oleh pemerintah.

Namun, tidak ada komoditas lain seperti emas atau perak yang mampu menopang nilai Rp50.000.

Sebagai alat pembayaran, fiat money menggantikan peran barang sebagai alat barter. Uang kertas dan logam bisa digunakan untuk membeli apa saja dan memiliki daya beli yang sangat kuat.

Namun, nilai fiat money ditentukan oleh kestabilan ekonomi negara dan pemerintahan. Ketidakstabilan dapat menyebabkan mata uang melemah.

Contohnya yakni depresiasi rupiah terhadap dolar.

Baca Juga: Mari Mengenal BEI (Bursa Efek Indonesia) dan 3 Fungsinya

Kelebihan dan Kekurangan Uang Fiat

(Gambar uang kertas. Sumber: SIRCLO Photo Stock)

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan fiat money, berikut penjelasannya.

Terlalu banyak Uang Fiat

  • Kebutuhan ekonomi terpenuhi karena jumlahnya sangat banyak
  • Berlaku sebagai bentuk pembayaran yang sah untuk semua jenis transaksi
  • Dapat digunakan dan diterima di seluruh Indonesia untuk semua jenis pembelian
  • Membiarkan negara-negara miskin dengan cadangan emas menjalankan ekonomi mereka sendiri.

Kekurangan Uang Fiat

  • Lebih rentan terhadap inflasi, resesi dan perubahan harga
  • Nilai dapat bervariasi
  • Distribusinya harus diawasi secara ketat oleh pemerintah
  • Masih ada kemungkinan penipuan mata uang palsu
  • Tidak berlaku di luar negeri, harus dikonversi terlebih dahulu.

Demikian penjelasan fiat money sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku di Indonesia.

Ayo mulai bisnis pulsa Anda dan dapatkan keuntungan hingga 50% lebih. Dapatkan harga termurah dan pelayanan paling baik hanya di kami. Bergabunglah sekarang juga!

[code_snippet id=15 php=true] [code_snippet id=16 php=true] [code_snippet id=17 php=true]

Uang Fiat: Pengertian, Sejarah, Kelebihan, dan Kelemahan

Morena Pulsa #Uang #Fiat #Pengertian #Sejarah #Kelebihan #dan #Kelemahan