Enam Topi Berpikir: Definisi dan Cara Menerapkannya

Morena-pulsa.com, Magetan – Enam Topi Berpikir: Definisi dan Cara Menerapkannya

#Enam #Topi #Berpikir #Definisi #dan #Cara #Menerapkannya

Kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan enam topi berpikir perlu diterapkan dalam dunia kerja. Bagaimana?

Bagi Anda yang baru saja lulus atau sedang mencari pekerjaan, tentu sudah tidak asing lagi dengan berbagai kualifikasi pekerjaan.

Setiap pekerjaan memiliki persyaratan dan standar yang berbeda, termasuk soft skill dan hard skill.

Beberapa keterampilan yang dicari antara lain keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan bekerja di bawah tekanan, dan keterampilan berpikir kritis.

Meskipun sudah umum, kemampuan berpikir kritis sangat penting dan diperlukan. Karena, dalam dunia kerja, kemungkinan besar Anda akan menemui beberapa kendala yang perlu diatasi.

Kemampuan berpikir kritis pada akhirnya akan mempengaruhi cara kita memecahkan masalah dan mengambil keputusan.

Dua hal ini sangat penting dalam dunia kerja.

Apalagi banyak mulut yang akan mengutarakan pendapatnya dan menimbulkan kebingungan.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka diciptakanlah metode pengambilan keputusan yang disebut dengan enam topi berpikir.

Baca Juga: KPI Perusahaan: Pengertian, Jenis, dan Aplikasinya

Apa itu Enam Topi Berpikir?

(Foto critical thinking. Sumber: Freepik.com)

Seperti namanya, enam topi berpikir merupakan metode pengambilan keputusan dengan menggunakan enam perspektif yang berbeda.

Dilansir dari Mindtools, keenam topi berpikir tersebut merupakan cara penyelesaian suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, dengan metodologi yang jelas dan menghindari konflik.

Metode ini dapat digunakan oleh individu atau kelompok untuk memikirkan cara memecahkan masalah.

Pendekatan enam topi berpikir diciptakan oleh Edward de Bono, seorang dokter, psikolog, dan filsuf dari Malta.

Dia menggunakan metode ini untuk memberikan nasihat kepada lembaga pemerintah. Namun, ia juga mencoba menerapkannya pada masalah sehari-hari.

Cara berpikir ini pertama kali diperkenalkan dalam bukunya tahun 1985 berjudul “Lateral Thinking for Management”.

Metode berpikir enam topi berpikir didasarkan pada enam “topi metaforis” yang mewakili enam jenis pemikiran manusia.

Keenam jenis pemikiran ini mewakili perspektif yang berbeda tentang suatu masalah. Kemudian bersama-sama untuk menghasilkan keputusan paling baik.

Baca Juga: Tahu Kampanye dan 3 Manfaatnya untuk Bisnis?

Apa Saja Komponen Metode Enam Topi Berpikir?

(Gambar berpikir kritis. Sumber: Freepik.com)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pendekatan enam topi berpikir menggunakan enam topi yang mewakili enam cara berpikir.

Melansir dari Designorate, berikut penjelasan masing-masing topi dalam teori tersebut.

1. Topi Putih – Topi putih digunakan pada awal dan akhir diskusi.

Topi putih mewakili cara berpikir yang berfokus pada pengumpulan fakta dan data yang tersedia. Artinya, white hat merupakan cara berpikir berdasarkan fakta dan kondisi aktual.

Selanjutnya, Anda dapat mendiskusikan informasi apa yang tidak dikumpulkan dan mencari tahu dari mana informasi ini berasal.

2. Topi Merah – Berbeda dengan topi putih yang mengandalkan logika dan nalar, topi merah lebih mengandalkan emosi.

Saat mengenakan topi merah, Anda bisa menyampaikan semua emosi tentang suatu masalah. Mulai dari rasa takut, marah, ragu, dan sebagainya.

Mengekspresikan perasaan ini sangat penting agar setiap anggota tim merasa tenang karena kegundahannya didengar.

3. Topi Hijau – Hijau selalu mewakili kesegaran dan keberlanjutan.

Mengenakan topi hijau berarti Anda siap mengeksplorasi ide-ide baru.

Anda berani berpikir lebih besar dari biasanya, termasuk mencoba cara baru yang tidak biasa.

4. Topi Kuning – Setelah menggali beberapa ide baru, saatnya Anda menggunakan topi kuning Anda untuk memilih beberapa ide dengan kemungkinan yang lebih baik.

Pake topi hijau kuning harus optimis ya?

5. Topi Hitam – topi hitam memiliki pandangan terkuat.

Cara berpikir ini paling banyak digunakan karena menggunakan gambaran dan logika yang jelas.

Topi kuning dan topi hitam seringkali bertentangan karena topi kuning didasarkan pada optimisme, sedangkan topi hitam didasarkan pada kenyataan dan logika.

6. Topi Biru – topi biru biasanya dipakai oleh pemimpin dalam kelompok.

Pengguna topi biru dapat memimpin, mengatur, dan mengarahkan segalanya agar lingkungan tetap kondusif untuk mencapai tujuan.

Sebenarnya, tidak ada urutan khusus dalam menggunakan enam topi berpikir.

Namun, agar diskusi lebih menyenangkan, ada baiknya mencoba urutan topi biru – topi putih – topi hijau – topi kuning – topi merah – topi hitam.

Selain itu, tidak setiap masalah harus diselesaikan dengan menggunakan keenam topi berpikir.

Baca Juga: Manfaat Kick Off Meeting, Penting untuk Memulai Proyek Bisnis!

Bagaimana Menerapkan Pendekatan Enam Topi Berpikir

(Gambar cara menerapkan enam topi berpikir. Sumber: Freepik.com)

Pendekatan enam topi berpikir dapat diterapkan pada kelompok atau individu. Berikut penjelasan lengkapnya.

Di Grup

Secara berkelompok, menempatkan enam topi berpikir dapat dilakukan dengan membagi setiap anggota tim berdasarkan enam warna topi yang berbeda.

Pastikan setiap orang memakai warna topi yang paling mewakili kepribadian mereka. Anda tidak harus memakai topi sungguhan, buat saja pembagian yang jelas.

Jika kelompoknya besar, bagilah kelompok tersebut menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lakukan pembagian yang sama.

Setelah itu, biarkan semua orang memikirkan masalah berdasarkan warna topi yang mereka miliki.

Kemudian, Anda dapat menyatukan semua ide dan pendapat dan menemukan cara paling baik untuk menyelesaikan masalah.

Harap dicatat, Anda dapat melakukan prosedur ini berkali-kali dengan mengubah warna topi setiap anggota grup.

Baca juga: Outing: Pengertian, Manfaat dan Perbedaan Gathering

Individu

Satu per satu, Anda dapat menerapkan enam teknik topi berpikir dengan sangat presisi.

Anda dapat berpikir dari enam perspektif berbeda dan mencatat hasil pemikiran Anda untuk kompilasi nanti.

Untuk mempermudah, berikut beberapa pertanyaan yang mewakili warna masing-masing topi.

  • Topi putih – fakta dan informasi apa yang perlu dikumpulkan?
  • Topi merah – bagaimana perasaan atau perasaan Anda tentang suatu masalah?
  • Topi hitam – apa saja risikonya?
  • Topi kuning – berapa tingkat keberhasilannya?
  • Topi hijau – bagaimana menciptakan peluang atau strategi baru?
  • Topi biru – apa metode atau mekanisme untuk mengimplementasikan solusi?

Baca Juga: Career Cushioning Solusi PHK, Ini 5 Cara Mempersiapkannya

Manfaat Enam Topi Berpikir

(Gambar manfaat berpikir kritis. Sumber: Freepik.com)

Dilansir dari TSW Training, pendekatan enam topi berpikir membantu mengurangi waktu rapat, meningkatkan produktivitas anggota tim, dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan.

Manfaat paling besar untuk kerja tim dan pemecahan masalah kolaboratif merupakan bahwa setiap orang dapat menggunakan berbagai perspektif pada masalah yang sama.

Keenam topi ini mewakili pemikiran paralel, yang merupakan alternatif untuk menghindari perdebatan.

Dengan mendefinisikan perspektif untuk suatu kelompok, manfaatnya merupakan berkurangnya konflik dan kerja sama didorong.

Karena, setiap orang akan berpikir dari sudut pandang yang berbeda dan bersama-sama saling melengkapi cara paling baik untuk menyelesaikan masalah.

Demikian penjelasan tentang enam pendekatan topi berpikir yang sangat berguna dalam dunia kerja.

Ayo jualan pulsa dan dapatkan omzet yang tinggi. Dapatkan beragam keuntungan dengan menjual pulsa dan isi ulang pulsa. Nikmati kemudahan transaksi dan pelayanan yang cepat. Jadilah pemilik bisnis pulsa dan dapatkan keuntungannya.

Daftar Via WhatsApp
Daftar Via Play Store
daftar sms

Enam Topi Berpikir: Definisi dan Cara Menerapkannya

Morena Pulsa #Enam #Topi #Berpikir #Definisi #dan #Cara #Menerapkannya