Morena-pulsa.com, Magetan – Apa itu Prototipe Produk? Berikut fungsi dan contohnya
#Apa #itu #Prototipe #Produk #Berikut #fungsi #dan #contohnya
Pembuatan prototipe produk yaitu bagian penting dari proses desain produk baru, apa contohnya?
Semua bisnis harus terus berubah. Hal ini dilakukan untuk memenangkan persaingan pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Seiring waktu, bisnis mungkin perlu memperbarui produk lamanya atau membuat produk baru.
Sebelum produk dinyatakan laik jual, diperlukan pengujian untuk menilai dan mengevaluasi fungsi, kinerja dan keamanannya.
Tahap pengujian ini biasanya meliputi prototype atau prototipe dari produk asli yang nantinya akan dijual.
Terutama di bidang teknologi, dikutip dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Dr. Intan Rizky Mutiaz, M.Ds, pakar Komunikasi Visual dan Multimedia mengatakan,
“Prototyping dimaksudkan agar resource yang kita gunakan tidak terbuang sia-sia. Nilainya harus diterima, dirasakan dan langsung dicerna oleh pasar sasaran,”
Untuk lebih memahami tentang prototipe produk dan fungsinya, simak artikel ini sampai akhir ya.
Baca Juga: 8 Strategi Penetapan Harga Penjualan Produk untuk Bisnis Anda
Apa itu Prototipe Produk?
(Gambar sketsa produk. Sumber: Freepik.com)
Dilansir dari Ecwid, prototype merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari proses desain.
Prototipe produk berfungsi sebagai “lampu hijau” dalam hal produksi dan keberhasilan suatu produk.
Prototype atau pembuatan prototipe terkait dengan demonstrasi produk, validasi, konfirmasi, dan verifikasi,
Prototipe produk akan menjadi sampel uji dan evaluasi untuk menilai kelayakan produk sebelum dikomersialkan.
Semua produk, termasuk teknologi, aplikasi, peralatan dapur, mesin, perangkat elektronik, bahkan produk makanan, memerlukan prototipe untuk diuji sebelum dijual.
Misalnya, bisnis kuliner yang terlihat sederhana sekalipun butuh prototype.
Dalam hal ini, Anda mungkin menyebutnya istilah lain. Namun, pada dasarnya setiap produk makanan yang Anda buat dari hasil uji coba resep yang berbeda, perlu dicicipi ulang untuk rasa, keawetan, dan kemasannya sebelum dijual ke pelanggan.
Artinya, Anda telah melewati tahap pengujian produk dengan prototipe awal. Setiap perubahan produk, tidak harus di bidang teknologi, membutuhkan tahapan pengujian dan evaluasi.
Baca Juga: Menerapkan Ergonomi pada Lingkungan Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Pekerja
Jenis Prototipe Produk
(Gambar desain produk. Sumber: Freepik.com)
Selama desain produk dan proses pembuatan, terdapat berbagai tahapan pengembangan yang memerlukan beberapa jenis prototipe.
Dirangkum dari Volersystems, berikut empat jenis prototipe produk yang perlu Anda ketahui.
1. Konsep Prototipe
Jenis prototipe produk ini yaitu yang paling dasar. Pada tahap ini, Anda perlu menguji konsep produk yang ada dengan adanya material, suku cadang, dan komponen lainnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah konsep produk awal dapat dihasilkan dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Pada tahap ini, Anda juga dapat memperkirakan perkiraan biaya untuk mendesain produk. Selain itu, Anda juga bisa mulai merakit beberapa bagian utama produk dan mengujinya.
2. Prototipe Visual
Prototipe produk jenis ini memperlihatkan keseluruhan tampilan, bentuk, dan ukuran produk dalam bentuk visual.
Pada tahap ini biasanya desain produk ditampilkan dalam bentuk mock up atau desain 3D sebagai gambaran awal dari bentuk akhir produk.
Prototipe ini dapat disajikan dalam bentuk digital 3D atau dibuat secara virtual dengan menggunakan karton, busa, styrofoam, kertas, dll.
3. Prototipe Kerja
Prototipe kerja sudah memiliki bentuk yang mirip dengan bentuk akhirnya. Pada tahap ini, desain produk dibuat, semua komponen dirakit, dan proses pembuatan produk dapat dilakukan.
Jenis prototipe ini biasanya digunakan dalam pameran atau demonstrasi. Namun, tampilan luar dari prototipe produk ini biasanya sengaja ditutupi atau disamarkan untuk mempersulit rekayasa.
4. Prototipe Pra-Produksi
Jenis prototipe ini juga dikenal sebagai sampel pabrik. Sampel ini akan menjadi referensi untuk produk akhir yang diproduksi secara massal.
Prototipe ini biasanya memiliki tampilan akhir yang sempurna dan identik dengan desain akhir.
Baca juga: Indikator Kepuasan Konsumen sebagai Bahan Evaluasi Produk
Fungsi Prototipe Produk
(Gambar desain produk. Sumber: Freepik.com)
Ada beberapa fungsi product prototyping yang cukup penting untuk bisnis, berikut penjelasan lengkapnya.
Prototipe yaitu prototipe produk baru yang diinginkan pelanggan. Artinya, desain ini dapat menjawab kebutuhan pasar dan menjadi solusi atau masalah yang dialami konsumen.
Meski prototipe tidak fungsional, setidaknya desain ini sesuai dengan keinginan pelanggan. Termasuk menerima masukan dan evaluasi sesuai kebutuhan.
2. Bentuk Visi Nyata
Prototipe yaitu kelanjutan dari ide dan konsep untuk pengembangan suatu produk.
Artinya, prototype merupakan wujud nyata dari visi dan inovasi perusahaan dalam pengembangan produk baru.
Walaupun bukan hasil akhir, prototype tersebut cukup baik untuk dijadikan acuan bagi investor, mitra atau pelanggan dalam memahami tujuan perusahaan secara jelas dan konkrit.
Baca juga: 8 Contoh Promosi Produk untuk Menarik Calon Pembeli
3. Mencegah Kerugian
Proses prototyping memerlukan biaya. Namun, jika ditelaah lebih jauh, biaya sebuah prototipe jauh lebih murah dibandingkan kerugian yang mungkin Anda alami jika hanya membangun sebuah produk.
Dengan prototipe, Anda dapat menguji kelebihan dan kekurangan produk. Artinya, sebelum sampai ke tangan konsumen, Anda bisa melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan.
Tanpa prototipe, bisa jadi produk yang Anda buat tidak akan memenuhi harapan pelanggan dan tidak akan laku di pasaran.
4. Memfasilitasi Presentasi Produk
Tujuan utama dari bisnis ini yaitu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, baik dari penjualan maupun investor.
Untuk menarik calon pelanggan atau investor, Anda perlu melakukan presentasi, demonstrasi, atau mengadakan pameran.
Prototipe yaitu bukti nyata dari inovasi Anda, lebih dari sekedar teori atau ide. Dengan begitu, pelanggan dan investor akan lebih yakin dengan tujuan bisnis Anda.
5. Pola Pengembangan Produk Kedepan
Prototipe seperti potongan puzzle yang dapat disusun kembali dan dikembangkan di masa depan.
Artinya, prototipe dapat menjadi acuan dalam pengembangan produk selanjutnya. Dengan begitu, Anda dapat menggunakan prototipe berkali-kali untuk memodifikasi produk lama atau membuat produk baru.
Baca Juga : Produk Homogen : Ciri dan Perbedaannya dengan Produk Heterogen
Contoh Prototipe Produk
(Gambar desain produk. Sumber: Freepik.com)
Pembuatan prototipe produk dapat menggunakan setidaknya tiga contoh metodologi, beserta penjelasannya.
1. Pembuatan Prototipe Kertas
Pembuatan prototipe paling sederhana didasarkan pada kertas. Menggunakan gambar dua dimensi, sketsa prototipe dibuat sederhana.
Kelebihan prototipe kertas yaitu mudah dan cepat dibuat, mudah didokumentasikan, serta dapat menulis catatan dan perbaikan langsung.
2. Prototipe Digital
Dibandingkan dengan contoh-contoh sebelumnya, Anda tentu sudah bisa menebak seperti apa prototipe ini.
Ya, prototipe digital yaitu yang paling umum digunakan saat ini. Proses pembuatannya dengan bantuan teknologi digital untuk membuat sketsa dua dimensi atau tiga dimensi.
Prototipe ini dapat langsung ditampilkan dalam bentuk digital untuk kebutuhan presentasi atau demo produk.
3. Prototipe HTML
Metode prototyping produk yaitu yang paling rumit. Karena, proses tersebut hanya direkomendasikan untuk desainer dengan kemampuan coding.
Pembuatan prototipe dilakukan dengan menggunakan metode HTML, mirip dengan penulisan kumpulan kode yang dapat membuat prototipe produk.
Dapat disimpulkan bahwa prototype berfungsi sebagai desain awal untuk produksi suatu produk sebelum dijual. Demikian penjelasan tentang prototipe produk dan fungsinya untuk bisnis.
[ad_2]source